Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, gaya bohemian semakin populer di kalangan seniman di berbagai kota besar Eropa seperti Paris, London, dan Berlin. Bohemianisme menjadi simbol perlawanan terhadap materialisme dan norma sosial yang kaku, menekankan kebebasan, spontanitas, dan eksplorasi artistik.
Memasuki pertengahan abad ke-20, gaya bohemian mendapatkan popularitas baru di kalangan generasi muda, terutama selama era Hippie pada tahun 1960-an dan 1970-an. Hingga kini, gaya bohemian terus berkembang dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk mode, musik, dan desain interior serta lanskap, dengan tetap mempertahankan esensi kebebasan, kreativitas, dan penghormatan terhadap keindahan alam.1
Pingback: Epipremnum aureum — Sirih Gading – Luthfi Nur Ilman