Tanaman Gantung dan Merambat

Chlorophytum comosum — Spider Plant

Oleh Luthfi Nur Ilman dan Kartika Handayani; Terbit Pertama Kali 18 Juni 2024

Chlorophytum comosum — Spider Plant (commons.wikimedia.org)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (commons.wikimedia.org)

Pendahuluan

Kalau kamu lagi nyari tanaman hias yang kece badai dan gampang dirawat, yuk kenalan sama Spider Plant alias Chlorophytum comosum. Tanaman ini hits banget buat ngehias rumah atau kantor biar tambah asri dan bisa hidup di berbagai kondisi. Berbagai konsep desain lanskap juga bisa diterapkan buat tanaman ini. Mau tau apa aja konsep desain yang cocok? Gimana cara perawatannya? Artikel ini membahas lebih mendalam tentang tanaman Spider Plant.

Bagian 1: Asal Usul

Spider Plant berasal dari daerah tropis Afrika Barat hingga Kamerun dan Etiopia hingga Afrika Selatan1. Tanaman ini tumbuh secara alami di lingkungan yang lembap dan sering ditemukan di daerah yang teduh, seperti di bawah kanopi hutan tropis. Karena adaptasinya yang baik terhadap kondisi teduh dan kemampuan tumbuh di berbagai tipe tanah, Spider Plant kemudian menjadi populer sebagai tanaman hias di seluruh dunia. Kini, tanaman ini banyak ditemui di berbagai belahan dunia karena perawatan yang mudah dan daya tarik estetikanya.

Chlorophytum comosum — Spider Plant (janeperrone.com)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (janeperrone.com)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (fichasbotanicas.blogspot.com)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (fichasbotanicas.blogspot.com)

Nama ilmiah tanaman Spider Plant, yaitu Chlorophytum comosum, berasal dari genus Chlorophytum dan spesies comosum.
Kata “Chloro” berasal dari bahasa Yunani “chloros” yang berarti hijau, sedangkan “Phytum” berasal dari bahasa Yunani “phyton” yang berarti tanaman. Lalu untuk “Comosum”
Berasal dari bahasa Latin “comosus” yang berarti berambut atau berbulu, merujuk pada penampilan daun yang melengkung panjang seperti rambut atau rumbai-rumbai. Secara keseluruhan, Chlorophytum comosum menggambarkan tanaman yang berdaun hijau dengan penampilan daun yang menyerupai rambut atau rumbai, sesuai dengan karakteristik fisik dari Spider Plant.

Bagian 2: Ciri-Ciri Fisik

Spider Plant memiliki ciri fisik yang mudah dikenali dan membuatnya populer sebagai tanaman hias. Daunnya panjang, ramping, dan melengkung cantik ke bawah, bikin tampilannya menarik. Umumnya daun berwarna hijau cerah dengan garis putih atau kuning di tengah. Ada juga yang full hijau, tergantung variannya. Bunganya kecil dan putih, tumbuh bergerombol di sepanjang batang bunga yang panjang. Biasanya bunga muncul di musim panas. Tinggi tanaman ini sekitar 30-45 cm, tergantung perawatannya.

Bagian 3: Kegunaannya

Terdapat beberapa fungsi tanaman menurut Norman K Booth, yaitu fungsi struktural, lingkungan, dan estetika. Fungsi struktural Spider Plant yaitu bisa digunakan sebagai pengisi ruang, tumbuhnya yang menjuntai bisa mengisi ruang kosong di sudut-sudut rumah atau taman, bikin suasana jadi lebih hidup.

Fungsi lingkungannya, Spider Plant diketahui dapat mengurangi kualitas udara yang buruk dengan mengabsorbsi bahan kimia seperti formaldehid, xilen, benzene, dan karbon monoksida. Kemudian sebagai tanaman hias, tentu Spider Plant mempunyai fungsi estetika. Daunnya yang panjang, melengkung, dan berwarna hijau dengan garis putih atau kuning bikin Spider Plant tampil cantik saat ditaruh di pot gantung, rak, meja, atau jadi tanaman penutup tanah di area taman.

Bagian 4: Konsep Desain yang Cocok

Konsep desain yang paling cocok buat Spider Plant adalah Tema Nusantara. Dalam tema ini, Spider Plant bisa berperan sebagai tanaman penguat tekstur. Selain itu, Spider Plant bisa menjadi tambahan yang menarik dan cocok dalam desain tema Skandinavia, berkat penampilannya yang sederhana, perawatan yang mudah, dan kemampuan untuk menambahkan unsur alami dalam ruang. Secara umum, Spider Plant ideal untuk taman vertikal karena sifatnya yang menjuntai dan daun-daunnya yang panjang. Tanaman ini bisa ditanam dalam pot-pot gantung atau panel vertikal sehingga menciptakan lapisan hijau yang menarik di dinding atau pagar.

Chlorophytum comosum — Spider Plant (tumblrpics.com)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (tumblrpics.com)

Bagian 5: Perbanyakan

Spider Plant (Chlorophytum comosum) dapat diperbanyak dengan beberapa cara yang relatif mudah. Cara yang paling sederhana yaitu dengan stek batang. Potong dari tanaman dewasa menggunakan gunting tanaman sekitar 8-10 cm, pastikan setiap potongan memiliki beberapa daun dan akar. Tanam stek dalam air atau langsung di media tanam yang lembab dan tunggu sampai akar tumbuh sebelum dipindahkan ke pot yang lebih besar.

Bagian 6: Kondisi Ideal Buat Tumbuh

Untuk pencahayaannya, tanaman ini suka tempat yang terang tapi gak kena sinar matahari langsung. Jadi jangan taruh di bawah sinar matahari terik, nanti daunnya gosong. Idealnya di suhu 15-25°C. Tapi kalau di luar suhu itu, Spider Plant masih bisa bertahan kok, asal gak ekstrim banget.

Siram kalau tanahnya udah mulai kering. Tapi jangan kebanyakan, takutnya akarnya malah busuk. Kalau ada daun yang udah kering atau menjuntai terlalu panjang, pangkas aja supaya tampilannya tetap rapi dan sehat. Kasih pupuk setiap dua minggu sekali selama musim tumbuh, yaitu di musim panas biar tanamannya tetap kuat dan cantik. Jangan lupa cek hama dan penyakitnya juga ya.

Bagian 7: Trivia!

Ada beberapa fakta menarik dari Spider Plant yang perlu kamu tau:

(1) Anti Ribet. Gak perlu jadi master tanaman buat ngerawat Spider Plant. Tanaman ini super easy-going. Cukup kasih air kalau tanahnya mulai kering dan taruh di tempat yang cahayanya gak langsung kena matahari.

(2) Tahan Banting. Tahan suhu panas maupun dingin (tapi jangan di cuaca yang ekstrim, ya). Jadi, cocok banget buat berbagai kondisi di rumah kamu.

(3) Penyaring Udara Alami. Spider Plant jago banget nyerap polusi kayak formaldehida, xilena, dan toluena dari udara. Jadi selain bikin ruangan makin cakep, udara juga jadi bisa lebih bersih.

Chlorophytum comosum — Spider Plant (planterandforester.com)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (planterandforester.com)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (desertcart.ae)
Chlorophytum comosum — Spider Plant (desertcart.ae)

Ringkasan

Tanaman ini tumbuh secara alami di lingkungan yang lembap dan sering ditemukan di daerah yang teduh. Karena adaptasinya yang baik terhadap kondisi teduh dan kemampuan tumbuh di berbagai tipe tanah, Spider Plant kemudian menjadi populer sebagai tanaman hias di seluruh dunia.
Konsep desain yang paling cocok buat Spider Plant adalah Tema Nusantara. Dalam tema ini, Spider Plant bisa berperan sebagai tanaman penguat tekstur.
Spider Plant dapat diperbanyak dengan beberapa cara yang paling sederhana yaitu dengan stek batang. Tinggal potong dari tanaman dewasa sekitar 8-10 cm, pastikan potongan memiliki daun dan akar. Tanam stek dalam air atau langsung di media tanam dan tunggu sampai akar tumbuh sebelum dipindahkan ke pot yang lebih besar.

Referensi

  1. Chlorophytum comosum“. plants.ces.ncsu.edu. Diakses 25 Juni 2024. ↩︎

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top