Lanskap Tematik

Tema Eklektik

Oleh Luthfi Nur Ilman dan Kartika Handayani; Terbit Pertama Kali 24 Juni 2024

Pendahuluan

Tema eklektik mengacu pada pendekatan yang memadukan berbagai gaya, elemen, dan ide dari berbagai periode, budaya, atau tren untuk menciptakan ruang yang unik dan menarik. Tema ini memungkinkan desainer untuk bermain dengan kreativitas tanpa terikat pada satu gaya tertentu. Kombinasi yang gak biasa antara elemen klasik dan modern, tradisional dan kontemporer, dapat menciptakan lanskap yang penuh kejutan dan estetika. Nah, menarik banget kan tema yang satu ini. Mau tau gimana asal usulnya? Apa ciri khas dari tema ini? Gimana penerapannya buat lokasi bisnis? Jawabannya akan kamu dapatkan di artikel ini!

Bagian 1: Asal Usul

Eklektisisme mulai berkembang pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Gaya ini menjadi populer di kalangan arsitek dan desainer yang ingin menciptakan ruang yang gak hanya fungsional tetapi juga estetis dengan memadukan berbagai elemen dari berbagai tradisi desain. Pada abad ke-20, eklektisisme mencapai puncaknya dengan banyak taman dan lanskap yang dirancang dengan menggabungkan elemen dari berbagai periode sejarah dan budaya, menciptakan ruang yang unik dan menarik.

Bagian 2: Sejarah Singkat

Tema eklektik dalam desain dan seni muncul pada abad ke-19 sebagai reaksi terhadap rigiditas gaya-gaya dominan sebelumnya. Pada masa itu, dunia Barat terpesona dengan warisan budaya klasik Yunani dan Romawi, namun juga terpikat dengan keberagaman seni dari Timur jauh.

Pada pertengahan abad ke-19, terjadi ledakan kreativitas di Eropa dan Amerika Serikat di mana arsitek seperti John Ruskin dan William Morris memimpin gerakan yang menuntut keaslian dan kreativitas dalam desain. Mereka menekankan pentingnya memadukan fungsi, keindahan, dan keberlanjutan dalam setiap karya.

Pada akhir abad ke-19, eklektisisme menyebar luas di seluruh dunia Barat, mempengaruhi segala hal mulai dari arsitektur hingga mode dan dekorasi interior. Di Amerika, misalnya, taman-taman bergaya eklektik muncul di daerah perkotaan yang kaya, mencerminkan status sosial dan kekayaan pemiliknya.

Pada awal abad ke-20, gerakan modernisme dan avant-garde mulai menantang dominasi eklektisisme dengan menekankan kesederhanaan, fungsionalitas, dan perwujudan kekinian dalam desain1. Namun, warisan eklektisisme tetap hidup dalam desain kontemporer yang terus menggabungkan elemen-elemen dari masa lalu untuk menciptakan ruang yang dinamis dan bermakna.

Bagian 3: Detail-Detail Menarik

Salah satu keunggulan utama tema eklektik adalah fleksibilitasnya. Desainer dapat menggabungkan elemen dari berbagai gaya tanpa terikat pada aturan ketat, sehingga memungkinkan kreativitas yang luas. Eklektisisme memungkinkan kombinasi elemen yang gak biasa, kayak patung klasik dengan furnitur modern atau tanaman eksotis dengan tanaman lokal. Hal ini menciptakan tampilan yang dinamis dan penuh kejutan.

Penggunaan berbagai material seperti batu, kayu, logam, dan kaca dalam satu desain dapat menciptakan tekstur dan kontras yang menarik dalam tema Eklektik. Selain itu tema Eklektik memungkinkan desainer untuk menciptakan ruang yang benar-benar mencerminkan kepribadian dan selera pemiliknya. Hal itu menjadikan setiap proyek unik dan berbeda dari yang lain.

Bagian 4: Penataan Tanaman

Dalam tema eklektik, penataan tanaman sangat penting untuk menciptakan harmoni antara elemen-elemen yang beragam. Kombinasikan tanaman dengan tekstur dan warna daun yang berbeda untuk menciptakan tampilan yang dinamis. Tanaman besar atau pohon dapat ditempatkan di titik-titik strategis untuk menarik perhatian dan menciptakan keseimbangan visual2.

Bagian 5: Tanaman yang Cocok

Tanaman dari berbagai zona iklim dapat digunakan untuk menciptakan tampilan yang unik. Gunakan tanaman besar atau pohon dengan bentuk menarik sebagai fokus visual dalam lanskap. Untuk kategori pohon, seperti Biola Cantik dapat menjadi fokus visual yang menarik dengan daunnya yang besar dan mengkilap. Pohon Bambu dapat menambah tekstur vertikal. Untuk semak, seperti Philodendron, Lavender, Siklok, Caladium, Sedum, dan Alocasia menambah sentuhan yang beragam dalam lanskap eklektik.

Tanaman-tanaman dengan berbagai bentuk, tekstur, dan warna, memperkaya tema eklektik dalam desain lanskap dengan memberikan dimensi visual yang dinamis dan menarik. Pastikan untuk memilih tanaman yang memiliki kebutuhan air, sinar matahari, dan perawatan yang serupa untuk memastikan keberhasilan jangka panjang lanskap.

Bagian 6: Lokasi Bisnis yang Cocok

Tema eklektik sangat cocok untuk lokasi bisnis yang ingin menonjol dan menarik perhatian, seperti:

(1) Restoran dan Kafe: Lanskap eklektik dapat menciptakan suasana yang unik dan menarik, yang membuat pelanggan merasa nyaman dan tertarik untuk kembali.

(2) Hotel dan Resor: Menawarkan pengalaman visual yang berbeda dari tempat lain, membuat tamu merasa seperti berada di tempat yang istimewa.

(3) Toko Ritel: Menarik perhatian pelanggan dengan tampilan luar yang unik dan mengundang.

(4) Galeri Seni dan Museum: Lanskap eklektik dapat melengkapi karya seni yang dipamerkan, menciptakan lingkungan yang kreatif dan inspiratif.

(5) Kantor Kreatif: Menciptakan lingkungan yang merangsang kreativitas dan produktivitas bagi karyawan.

Dengan penerapan yang tepat, tema eklektik dapat menciptakan lanskap yang unik, menarik, dan penuh karakter, memberikan pengalaman visual yang tak terlupakan buat siapa aja yang mengunjungi atau menggunakan ruang tersebut.

Bagian 7: Trivia!

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang tema eklektik yang mungkin baru kamu tau:

(1) Penggunaan Teknologi Modern: Tema eklektik sering memanfaatkan teknologi modern untuk menciptakan kontras antara elemen tradisional dan kontemporer. Misalnya, penggunaan LED untuk menerangi patung klasik atau furnitur antik.

(2) Influensi Film dan Teater: Tema eklektik sering digunakan dalam desain set film dan teater untuk menciptakan latar belakang yang kaya dan kompleks.

(3) Arsitektur Katedral: Salah satu contoh terkenal dari eklektisisme adalah Basilika Katedral di St. Louis, Missouri, AS. Dibangun pada awal abad ke-20, menciptakan sebuah bangunan yang memukau dengan mosaik dan kubah yang megah.

(4) Pengaruh Koleksi Pribadi: Banyak desainer eklektik terkenal terinspirasi oleh koleksi pribadi mereka, baik itu karya seni, artefak dari perjalanan, atau benda-benda antik.

(5) Gerakan Arts and Crafts: Gerakan Arts and Crafts yang dipelopori oleh William Morris di akhir abad ke-19 adalah salah satu yang mempengaruhi tema eklektik. Gerakan ini menekankan pada kualitas kerajinan tangan dan keaslian material, yang sering diintegrasikan dalam desain eklektik.

(6) Fungsi Psikologis: Tema eklektik dapat memberikan efek psikologis yang positif dengan menciptakan lingkungan yang merangsang pikiran dan kreativitas.

Ringkasan

Tema eklektik identik dengan menggabungkan berbagai gaya, elemen, dan ide dari berbagai periode dan budaya. Tema ini muncul pada abad ke-19 sebagai reaksi terhadap gaya-gaya dominan saat itu, memungkinkan kreativitas tanpa batasan yang ketat.
Eklektisisme menawarkan fleksibilitas dalam desain dengan mengkombinasikan elemen tak terduga, seperti menggabungkan patung klasik dengan furnitur modern. Dalam konteks lanskap, prinsip-prinsip seperti pemilihan tanaman dengan tekstur dan warna yang beragam, penggunaan tanaman dari berbagai zona iklim, dan penciptaan fokus visual dengan tanaman besar sangat penting untuk menciptakan harmoni antara elemen-elemen yang beragam.
Lokasi bisnis yang cocok untuk menerapkan tema eklektik antara lain restoran, kafe, hotel, resor, galeri seni, museum, toko ritel, dan kantor kreatif, karena tema ini dapat menciptakan suasana yang unik dan menarik perhatian.

Referensi

  1. Meyer, E. K. (2008). “Sustaining Beauty. The Performance of Appearance: A Manifesto in Three Parts.” Journal of Landscape Architecture. 3(1):6-23. ↩︎
  2. Rogers, E. B. (2001). “Landscape Design: A Cultural and Architectural History.” Harry N. Abrams. ↩︎

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top