Konteks Lanskap

Desain Lanskap untuk Taman Binatang

Oleh Luthfi Nur Ilman dan Kartika Handayani; Terbit Pertama Kali 24 Juni 2024

Pendahuluan

Mendesain lanskap untuk taman binatang memerlukan perencanaan yang matang agar tercipta ruang yang indah, nyaman, dan mendukung kehidupan satwa. Desain lanskap ini harus memperhatikan kebutuhan satwa, estetika, serta kenyamanan pengunjung. Kombinasi tanaman, elemen keras, dan tema yang tepat dapat menciptakan lingkungan yang menarik dan edukatif. Nah, penasaran kan prasyarat apa aja yang harus ada? Tema apa yang cocok? Dan fitur unik apa yang bisa ditambahin? Simak jawabannya di artikel ini!

Bagian 1: Prasyarat

Desain lanskap untuk taman binatang harus menggabungkan estetika, fungsi, dan kenyamanan, sehingga menciptakan ruang yang menyenangkan dan mendidik baik untuk satwa maupun pengunjung. Area harus dirancang agar satwa tidak bisa melarikan diri dan pengunjung merasa aman, jadi harus ada kandang yang aman. Jalur pejalan kaki harus mudah diakses oleh semua orang dan bebas hambatan. Terdapat area pelayanan. Dan yang paling penting adalah desain yang menarik secara visual untuk meningkatkan pengalaman pengunjung1.

Bagian 2: Menentukan Tema

Dalam konteks desain taman binatang, ada beberapa tema lanskap yang sangat cocok karena bisa memberikan pengalaman yang unik dan edukatif bagi pengunjung sambil tetap mendukung kesejahteraan satwa. Tema Oriental menciptakan suasana yang damai dan harmonis, cocok untuk area kebun binatang yang fokus pada satwa Asia dan menambah area meditasi bagi pengunjung, begitu juga dengan Tema Nusantara. Tema modern menggunakan desain yang minimalis, cocok untuk area yang ingin menampilkan satwa dalam konteks yang bersih dan futuristik.

Tema Oriental (pinterest.com)
Tema Nusantara (pinterest.com)
Tema Modern (archdaily.com)

Bagian 3: Tanaman

Tanaman yang cocok adalah tanaman yang mudah dirawat dan tahan lama, menyediakan naungan dan makanan alami untuk satwa. Untuk Kategori pohon, seperti Pohon Ketapang, Pohon Beringin, Palem Raja, dan Pucuk Merah dapat memberikan naungan yang luas dan menambah estetika. Rumput, seperti Rumput Gajah Mini dan Rumput Jepang cocok untuk area bermain satwa karena tahan injakan. Semak, seperti siklok dan spider lily punya bentuk dan warna menarik. Sedangkan tanaman yang kurang cocok adalah tanaman yang bisa merusak infrastruktur, dapat melukai satwa atau pengunjung, dan kurang menarik untuk area yang luas. Contohnya Pohon Karet, Pandan Bali, Lili Hujan, dan Kacang Hias.

Bagian 4: Elemen Keras

Berikut ini adalah beberapa elemen keras yang harus ada pada desain lanskap taman binatang2:

Jalan Setapak: Memudahkan akses pengunjung dan staf, serta mengarahkan aliran lalu lintas dalam taman atau kebun binatang.

Kandang Satwa: Menyediakan ruang yang aman dan nyaman bagi satwa, serta memastikan pengunjung bisa melihat satwa dengan jelas.

Tempat Duduk dan Area Istirahat: Menyediakan tempat bagi pengunjung untuk beristirahat dan menikmati pemandangan.

Air Mancur dan Kolam: Menambah estetika, menyejukkan lingkungan, dan menyediakan sumber air bagi satwa.

Tempat duduk (pinterest.com)
Kandang Satwa (pinterest.com)
Kolam Air (pinterest.com)

Bagian 5: Standar Ukuran

Standar ukuran yang tepat diperlukan untuk konstruksi sebuah elemen keras, seperti untuk ukuran kandang, sesuaikan dengan jenis dan jumlah satwa. Misalnya, kandang untuk hewan kecil seperti kelinci bentuknya kecil tapi kokoh. Lebar jalur pejalan kaki minimal 1,5 meter untuk memudahkan akses.

Selain standar ukuran tersebut, standar pemeliharaan juga gak kalah penting, seperti melakukan pemeliharaan pada tanaman, harus rutin dipangkas, disiram, dan dipupuk. Tanaman yang sakit harus segera diganti. Begitu juga dengan elemen kerasnya, periksa secara berkala untuk mencegah kerusakan yang bisa membahayakan satwa atau pengunjung.

Tipe-tipe atap pada kandang
Contoh desain kandang ayam

Bagian 6: Fitur Unik

Beberapa fitur unik berikut dapat ditambah pada desain lanskap taman binatang:
Mini Zoo Gallery: Tempat khusus yang berisi binatang-binatang yang cocok untuk binatang kecil.
Area Edukasi: Tempat khusus untuk belajar tentang flora dan fauna, dilengkapi dengan papan informasi.
Tempat Interaksi Satwa: Area di mana pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan satwa tertentu.

Papan informasi pada area edukasi (pinterest.com)
Tempat interaksi satwa langsung (petitgocom)

Ringkasan

Desain lanskap untuk taman binatang harus menggabungkan estetika, fungsi, dan kenyamanan, sehingga menciptakan ruang yang menyenangkan dan mendidik baik untuk satwa maupun pengunjung.
Beberapa tema lanskap yang cocok bisa memberikan pengalaman yang unik dan edukatif bagi pengunjung sambil tetap mendukung kesejahteraan satwa, seperti tema oriental, tema nusantara, dan tema modern.
Beberapa fitur unik yang dapat ditambah pada desain lanskap kebun binatang, seperti mini zoo gallery, area edukasi, tempat interaksi dengan satwa untuk pengalaman yang seru dan menarik.

Referensi

  1. Coppola, D., Grandis, G., & Oliver, S. (2019). “Zoo Landscape Design: Balancing Aesthetics and Animal Welfare.” Journal of Environmental Design, 14(2), 123-135. ↩︎
  2. Kleiman, D. G., Thompson, K. V., & Baer, C. K. (Eds.). (2010). “Wild Mammals in Captivity: Principles and Techniques for Zoo Management.” University of Chicago Press. ↩︎

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top