Konteks Lanskap

Desain Lanskap untuk Sekolah

Oleh Luthfi Nur Ilman dan Kartika Handayani; Terbit Pertama Kali 24 Juni 2024

Desain Lanskap untuk Sekolah (modeldekorasii.blogspot.com)

Pendahuluan

Desain lanskap untuk sekolah adalah aspek penting yang tidak hanya memperindah lingkungan tetapi juga berkontribusi pada kenyamanan dan kesejahteraan siswa serta staf sekolah. Lanskap yang dirancang dengan baik dapat menjadi tempat belajar yang menarik, area rekreasi yang menyenangkan, serta ruang hijau yang menyehatkan. Nah, penasaran kan gimana prasyarat yang harus ada untuk desain lanskap sekolah? Apa aja tema yang cocok? Terus fitur menarik apa yang bisa ditambah? Lanjut baca artikel ini buat tau jawabannya!

Bagian 1: Prasyarat

Desain lanskap harus memastikan keamanan dan kenyamanan siswa dengan memilih tanaman yang tidak beracun dan elemen keras yang tidak membahayakan. Area bermain, area duduk, area olahraga, dan area hijau harus dirancang dengan fungsionalitas yang baik untuk mendukung aktivitas belajar dan rekreasi. Desain harus menarik secara visual untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan inspiratif. Tanaman dan elemen keras yang dipilih harus mudah dipelihara untuk memastikan lanskap tetap indah dan aman sepanjang tahun.

Bagian 2: Menentukan Tema

Pemilihan tema lanskap untuk sekolah harus mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk lingkungan fisik, kebutuhan siswa, dan tujuan pendidikan. Tema Nusantara bisa menciptakan rasa kebanggaan dan memperkenalkan siswa pada kekayaan flora Indonesia. Tema Industrial cocok untuk sekolah yang menginginkan tampilan modern, fungsional, dan mudah dipelihara. Sangat baik untuk sekolah yang memiliki fokus pada keberlanjutan dan penggunaan bahan daur ulang. Tema Skandinavian cocok untuk sekolah yang menginginkan lingkungan yang hangat, ramah, dan mendukung keberlanjutan dengan penggunaan material alami, ideal untuk menciptakan suasana yang menyambut dan nyaman bagi siswa.

Sekolah Tema Nusantara
Sekolah Tema Industrial (e-architect.com)
Sekolah Tema Scandinavian

Bagian 3: Tanaman

Tanaman yang cocok adalah semak dengan bunga berwarna cerah, aromatik, dan mudah dipelihara, seperti Bunga Soka, Lantana, Kacapiring, Kembang Sepatu, dan Peace Lily. Tahan banting dan cocok sebagai pagar hidup, seperti Teh-tehan. Tanaman penutup tanah yang tahan naungan dan mudah dirawat seperti Kucai Mini. Dan pohon berbunga yang memberikan keteduhan dan estetika seperti Tabebuia Kuning. Tanaman yang kurang cocok adalah pohon yang akarnya bisa merusak struktur bangunan dan membutuhkan ruang yang sangat besar seperti Beringin. Membutuhkan perawatan intensif, seperti Pohon Cemara dan Rumput Bermuda. Tanaman yang berbahaya dan tidak aman karena durinya, seperti Kaktus1.

Bagian 4: Elemen Keras

Bangku dan Area Duduk, tempat bagi siswa dan guru untuk duduk dan beristirahat, bisa terbuat dari kayu atau material tahan cuaca lainnya. Area Bermain, memberikan ruang untuk bermain dan berolahraga bagi anak-anak menggunakan alat bermain yang aman dan menyenangkan untuk anak-anak, seperti ayunan dan jungkat-jungkit.

Tempat sampah, memastikan area sekolah tetap bersih dan rapi, serta mendukung program daur ulang dan kebersihan lingkungan. Gazebo atau Shelter, memberikan tempat berlindung bagi siswa dan staf untuk beristirahat, belajar, atau berkumpul, terutama di luar ruangan. Elemen ini juga bisa menjadi titik fokus yang menarik dalam desain lanskap dan menyediakan ruang serbaguna2.

Tempat Sampah
Area Bermain (fuyo.com)

Bagian 5: Standar Ukuran

Berikut adalah standar ukuran dan pemeliharaan3 yang terdapat pada desain lanskap Sekolah:

Ukuran Area Hijau: Idealnya, 20-30% dari total area sekolah sebaiknya dialokasikan untuk area hijau.

Jarak Tanam: Tanaman besar harus ditanam dengan jarak minimal 2 meter dari bangunan untuk menghindari kerusakan.

Pemeliharaan Rutin: Pemangkasan, penyiraman, dan pemupukan harus dilakukan secara rutin, minimal satu kali dalam sebulan.

Standar Keamanan: Elemen keras seperti bangku dan alat bermain harus diperiksa keamanannya secara berkala.

Terdapat 20-30% Area Hijau
Pemeliharaan Sekolah

Bagian 6: Fitur Unik

Beberapa fitur unik yang bisa ditambahkan dalam desain ini di antaranya:

Kebun Edukatif: Area kebun yang digunakan untuk belajar tentang tanaman dan lingkungan.

Area Belajar Outdoor dengan Wi-Fi: Tempat belajar di luar ruangan dengan meja dan kursi dan terkoneksi dengan internet, memungkinkan siswa belajar dan bersantai secara bersamaan.

Kolam Ikan Kecil: Menambah keindahan dan memberikan pengalaman belajar tentang ekosistem air.

Area Belajar Outdoor
Kolam Kecil

Ringkasan

Desain lanskap harus memastikan keamanan dan kenyamanan siswa, mempunyai fasilitas pendukung seperti area bermain, area duduk, dan area hijau. Serta desain harus menarik secara visual untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan inspiratif.
Pemilihan tema lanskap untuk sekolah harus mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk lingkungan fisik, kebutuhan siswa, dan tujuan pendidikan. Tema Nusantara, Tema Industrial, dan Tema Skandinavian bisa dijadikan pilihan dalam membuat desain lanskap sekolah.
Beberapa fitur unik bisa ditambahkan dalam desain lanskap sekolah, seperti Kebun Edukatif, Area Belajar Outdoor, dan Kolam Ikan atau water feature lain untuk menambah estetika dan kenyamanan warga sekolah.

Referensi

  1. Dirr, M. A. (1998). Manual of Woody Landscape Plants: Their Identification, Ornamental Characteristics, Culture, Propagation, and Uses. Stipes Publishing LLC. ↩︎
  2. Booth, N. K., & Hiss, J. E. (2012). Residential Landscape Architecture: Design Process for the Private Residence. Pearson. ↩︎
  3. Walker, T. D. (2009). Landscape Maintenance. Prentice Hall. ↩︎

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top