Lanskap Tematik

Tema Renaissance

Oleh Luthfi Nur Ilman dan Kartika Handayani; Terbit Pertama Kali 24 Juni 2024

Tema Renaissance

Pendahuluan

Tema Renaissance merupakan refleksi dari kebangkitan seni dan kebudayaan Eropa pada abad ke-14 hingga abad ke-17. Tema ini menekankan simetri, harmoni, dan keseimbangan yang dipengaruhi oleh estetika klasik Romawi dan Yunani. Lanskap dengan tema Renaissance menonjolkan keindahan alam yang diatur dengan ketelitian arsitektur dan tata ruang. Nah sekarang yang jadi pertanyaan adalah, tanaman seperti apa yang cocok dengan tema ini? Apa karakteristik dari tema ini? Bagaimana penerapannya pada lokasi bisnis? Semua jawabannya bisa disimak di artikel ini!

Bagian 1: Asal Usul

Tema Renaissance dalam desain lanskap berasal dari gerakan Renaissance yang dimulai di Italia pada abad ke-14. Kata “Renaissance” sendiri berarti “kelahiran kembali” dan menggambarkan kebangkitan minat terhadap seni, arsitektur, dan pemikiran klasik. Para desainer lanskap masa itu terinspirasi oleh keindahan dan proporsi arsitektur kuno, serta menggabungkannya dengan inovasi dan teknologi baru yang muncul pada masa itu.

Tema Renaissance (laphamsquarterly.org)
Tema Renaissance (carlbackburn.com)
Renaissance Interior

Bagian 2: Sejarah Singkat

Tema Renaissance merujuk pada periode kebangkitan seni dan kebudayaan di Eropa, dimulai sekitar abad ke-14 hingga ke-17. Periode ini ditandai dengan minat yang mendalam terhadap warisan klasik Romawi dan Yunani, serta penekanan pada keindahan, pengetahuan, dan inovasi. Awalnya berakar di Italia, Renaissance menjadi gerakan intelektual yang mengubah wajah Eropa.

Pada abad ke-14, di kota-kota seperti Florence dan Milan, bangkitlah semangat untuk memulihkan dan mengeksplorasi kembali seni klasik, filsafat, dan arsitektur. Para humanis seperti Dante, Petrarch dan Giovanni Boccaccio mendorong penelitian dalam sastra klasik dan ide-ide intelektual. Renaisans memuncak di abad ke-15 dengan karya-karya seni besar seperti “David” karya Michelangelo dan “The Birth of Venus” karya Botticelli, yang mencerminkan idealisme manusia yang baru.

Abad ke-16 melihat pengembangan seni lukis yang lebih lanjut dengan Leonardo da Vinci, Raphael, dan Titian. Sementara itu, arsitektur Renaissance mencapai puncaknya dengan karya-karya seperti Basilika Santo Petrus di Vatikan oleh Michelangelo dan Palazzo Farnese di Roma oleh Sangallo. Abad ke-17 menandai penyebaran ide-ide Renaissance ke seluruh Eropa, dengan munculnya taman-taman megah dan desain lanskap yang mencerminkan keindahan alam yang diatur dengan harmoni dan simetri.

Secara keseluruhan, Renaissance bukan hanya tentang kebangkitan klasik, tetapi juga tentang transformasi budaya dan pemikiran yang mendalam. Ia memberikan fondasi bagi perkembangan seni, arsitektur, dan ilmu pengetahuan modern yang membentuk dunia Barat hingga hari ini1.

Dante, Petrarch, dan Boccaccio (tumblr.com)
Gereja Basilika Santo Petrus (getlost.id)
The Birth of Venus oleh Botticelli (danviet.com.au)
Palazzo Farnese (exoconscience.com)

Bagian 3: Detail-Detail Menarik

Desain lanskap Renaissance biasanya menggunakan tata letak yang simetris dan berbasis geometri. Jalan setapak, tanaman, dan elemen arsitektur diatur dengan ketelitian untuk menciptakan keseimbangan visual. Air menjadi elemen penting dalam taman Renaissance, dengan air mancur dan kolam yang sering digunakan sebagai titik fokus. Sistem hidrolik yang canggih memungkinkan air mancur dengan desain yang rumit.

Patung-patung mitologi dan struktur arsitektur seperti paviliun dan pergola sering kali ditempatkan di taman untuk menambah elemen klasik dan estetika. Penggunaan teras bertingkat menciptakan dimensi tambahan dalam lanskap, memungkinkan pemandangan yang lebih luas dan pengaturan tanaman yang lebih kompleks.

Tata letak yang simetris (thedesignfiles.net)
Penerapan Patung-Patung dalam Mitologi Kuno (rocaille.it)
Air mancur dan kolam sebagai titik fokus (marthastewart.com)
Tema Renaissance (pinterest.co.uk)
Tema Renaissance
Penataan Tanaman Tema Renaissance

Bagian 4: Penataan Tanaman

Penataan tanaman tema Renaissance dirancang untuk menonjolkan keindahan dan simetri. Tanaman dipangkas menjadi bentuk geometris seperti bola, kubus, dan piramida untuk menciptakan garis yang bersih dan simetri. Area tanam yang dibatasi dengan pagar hidup rendah atau batu, sering kali diisi dengan pola geometris yang rumi2t.

Penataan yang simetri
Pemangkasan tanaman atau topiary (francisyork.com)

Bagian 5: Tanaman yang Cocok

Beberapa tanaman yang sering digunakan dalam desain lanskap Renaissance, untuk kategori pohon, seperti Pohon Zaitun dan Pohon Pinus memberikan tekstur dan tampilan klasik serta nuansa alami yang elegan. Semak, seperti Boxwood, Rosemary, dan Lavender dapat digunakan sebagai tanaman border dalam parterre. Tanaman penutup tanah, seperti Thyme menutupi area tanah dan memberikan sentuhan klasik.

Rumput, seperti Rumput Bermuda dan Festuca spp. memberikan tampilan yang rapi dan terawat.

Tanaman-tanaman tersebut dapat digunakan untuk menciptakan desain lanskap yang elegan dan teratur, sesuai dengan estetika klasik dan simetris yang menjadi ciri khas tema Renaissance.

Bagian 6: Lokasi Bisnis yang Cocok

Bisnis yang mengadopsi tema Renaissance dalam desain lanskapnya akan sangat cocok untuk:

(1) Taman Publik dan Kebun Raya: Tempat-tempat ini dapat menampilkan desain taman yang megah dan rumit, menarik wisatawan dan pecinta alam.

(2) Hotel dan Resort: Memberikan pengalaman visual yang mewah dan klasik kepada tamu.

(3) Restoran dan Kafe: Menawarkan suasana yang elegan dan menenangkan bagi pengunjung.

(4) Tempat Pernikahan dan Acara: Lokasi dengan taman bertema Renaissance menyediakan latar belakang yang sempurna untuk foto dan acara.

Desain lanskap dengan tema Renaissance tidak hanya menghidupkan kembali keindahan masa lalu tetapi juga menawarkan estetika yang abadi dan elegan.

Taman publik (raregallery.com)
Restoran (goodshot.id)
Hotel atau Resort (travelandleisure.com)
Tempat pernikahan (pinterest.com)

Bagian 7: Trivia!

Berikut beberapa trivia menarik tentang tema Renaissance yang mungkin jarang diketahui:

(1) Penggunaan Perspektif: Seniman Renaissance mengembangkan teknik perspektif linear, yang menciptakan ilusi kedalaman dan ruang dalam lukisan. Filippo Brunelleschi adalah salah satu pionir teknik ini, yang kemudian digunakan oleh seniman seperti Leonardo da Vinci dan Raphael.

(2) Patung Kuda Leonardo da Vinci: Leonardo da Vinci menghabiskan 17 tahun merancang sebuah patung kuda raksasa untuk Ludovico Sforza, Duke of Milan. Namun, proyek tersebut tidak pernah selesai karena perang, dan model tanah liatnya hancur oleh tentara Prancis.

(3) Rahasia dalam Karya Seni: Banyak seniman Renaissance menyembunyikan pesan atau simbol tersembunyi dalam karya mereka. Contohnya, dalam “The Last Supper” karya Leonardo da Vinci, ada spekulasi bahwa posisi tangan dan roti membentuk notasi musik.

(4) Taman sebagai Simbol Status: Taman Renaissance sering kali dirancang untuk menunjukkan kekayaan dan status sosial pemiliknya. Desain yang rumit dan penggunaan air mancur yang mahal adalah cara untuk memamerkan kekayaan dan kemewahan.

(5) Eksperimen Sains: Banyak seniman Renaissance juga merupakan ilmuwan dan penemu. Leonardo da Vinci, misalnya, membuat sketsa mesin terbang, tank, dan berbagai perangkat teknologi lainnya, jauh sebelum zamannya.

(6) Kostum dan Mode: Selain seni dan arsitektur, Renaissance juga membawa perubahan besar dalam mode. Pakaian pada periode ini sering kali mewah dan rumit, dengan penggunaan bahan-bahan mahal seperti sutra dan brokat.

Ringkasan

Tema Renaissance dalam desain lanskap berasal dari kebangkitan seni dan budaya Eropa pada abad ke-14 hingga ke-17, yang terinspirasi oleh estetika klasik Romawi dan Yunani. Lanskap dengan tema ini menekankan simetri, harmoni, dan penggunaan elemen arsitektur klasik, mencerminkan kebangkitan minat terhadap seni, pengetahuan, dan inovasi pada masa tersebut.
Desain lanskap Renaissance mengutamakan penataan tanaman yang teratur dan simetris, menggunakan pohon seperti cypress dan oak, semak seperti boxwood dan rosemary, serta penutup tanah seperti thyme. Elemen khas termasuk penggunaan topiary, parterres, hedges, lanes, avenues, air mancur, patung-patung klasik, dan teras bertingkat.
Taman Renaissance sering digunakan untuk menunjukkan status sosial dan kekayaan. Lokasi bisnis yang cocok untuk mengadopsi tema ini termasuk taman publik, kebun raya, hotel dan resort, restoran, kafe, serta tempat pernikahan dan acara, karena tema ini memberikan kesan mewah, klasik, dan elegan yang menarik bagi berbagai kalangan.

Referensi

  1. Bennett, J. (2013). Renaissance Gardens. Frances Lincoln. ↩︎
  2. Fabiani Giannetto, R. (2009). The Italian Renaissance Garden: From the Conventions of Planting, Design, and Ornament to the Grand Gardens of the Roman Villas. Peter Lang. ↩︎

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top